Tips Menghadapi Politik di Kantor

Dalam bekerja, kita ingin memiliki karir yang membanggakan, gaji besar, kerja menarik dan suasana kerja menyenangkan. Terbatasnya sumber daya, lingkungan kompetitif, subjektifitas dalam penilaian, tidak jelas batasan performance, ambisi pribadi serta persoalan psikologis seseorang dapat menimbulkan upaya menghalalkan segala cara demi tujuan pribadi. Orang kerap menyebutnya sebagai berpolitik di kantor atau office politics.

Sesungguhnya berpolitik dikantor berkaitan dengan keterampilan atau keahlian dalam berkomunikasi informal dengan tujuan mendapatkan kekuasaan atau keuntungan. Berpolitik di kantor juga bisa berarti bagaimana sikap seseorang terhadap rekan kerjanya. Hal ini bisa positif atau negatif.


Berpolitik dikantor dalam konteks positif adalah upaya memproyeksikan diri sebagai pribadi yang fleksibel dan mampu berkomunikasi dengan luwes. Sikap ini juga disertai dengan adanya kesempatan lebih banyak, namun tidak merugikan pihak lain. Sikap yang licik, curang, menyebar gossip untuk menjatuhkan seseorang, dan intrik-intrik untuk menggapai ambisi pribadi, adalah berpolitik dikantor dalam konteks negatif.
Inti dari berpolitik dikantor adalah menjadikan diri kita disukai. Kemampuan ini layak untuk kita miliki dengan baik karena membuat karir cemerlang.
Bagaimanakah sikap orang yang berpolitik dikantor secara positif? Mereka adalah orang yang cara berkomunikasinya penuh empati, menjalankan tugas dengan baik, melihat dirinya bagian dari team, menempatkan diri dengan tepat sesuai visi perusahaan. Strategi berpolitik dikantor secara positif adalah sebagai berikut:
Pertama, miliki visi dalam bekerja. Pahami dengan baik visi perusahaan dan jalankan peran Anda untuk mendukung visi perusahaan. Jadilah bagian dari team yang kreatif.
Kedua, ketahui kualitas dan kemampuan diri. Apa kekuatan dan kelemahan diri. Melakukan pengembangan diri secara aktif. Selain itu melakukan evaluasi mengenai kecerdasan emosional dan komunikasi sehingga hubungan dikantor menjadi menyenangkan dan menguntungkan.
Ketiga, jika rekan kerja atau atasan kita kurang menyenangkan, mari kita cek lagi pendapat kita. Karena ada kata bijak mengatakan ‘tidak ada orang tidak menyenangkan, kita saja yang belum kenal dirinya’. Atau berangkali dia tidak menyenangkan karena kita tidak menyenangkannya. Berempatilah untuk memahami apa motivasinya berbuat seperti itu.

Selanjutnya, bagaimana bila rekan sekerja kita berpolitik dikantor secara negatif? Berikut ini beberapa tips untuk menghadapi politik kantor :

Pertama, menegakkan etika profesional. Tiap pekerjaan ada etikanya. Berperilakulah dengan koridor etika bisnis profesional. Posisi ini cukup aman dan mendorong rekan kerja kita berperilaku sama.

Kedua, Jangan mudah sakit hati. Mungkin saat ini, rekan kerja membuat kita tidak nyaman. Pasti ada latar belakang sikap dia seperti itu. Berempatilah. Sebaiknya jangan terbawa suasana untuk membalasnya. Ingat, dalam hubungan kerja, satu sama lain pasti terkait. Kita pasti akan berhubungan dengannya. Upaya terbaik adalah memperkuat network kita.

Ketiga, bersikap fair. Bahkan arahkan pada situasi win-win. Buat semua pihak merasa menang dan nyaman dengan keberadaan kita.

Keempat, tetaplah produktif. Situasi kantor yang penuh intrik atau gosip dapat menimbulkan lesu darah dalam bekerja. Produktifitas kolektif juga bisa menurun. Dalam situasi ini, tunjukkan kualitas kerja optimal dan tetap produktif. Selain memicu semangat rekan lain maupun atasan, kitapun tampak lebih bersinar dari yang lain.

Semoga bermanfaap tipsnya...


Post a Comment