Berbohong merupakan sebuah perbuatan yang harus dihindari. Sebab hal tersebut bukan hanya tidak baik namun juga termasuk salah satu sifat orang munafik yang bisa mendatangkan murka Allah SWT.
Meski demikian, ternyata ada beberapa kebohongan yang diharuskan di dalam Islam. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW mengenai hal tersebut. Sehingga pelakunya pun tidak dikenai dosa apabila melakukannya.
Namun hal tersebut tidak berlaku dalam segala hal, sebab hanya terdapat 3 kebohongan yang diharuskan untuk melakukannya. Bahkan hal ini menjadi wajib dalam kondisi dan situasi tertentu. Lantas apa saja 3 kebohongan yang diharuskan tersebut ? Berikut penjelasan selengkapnya.
Meskipun berbohong merupakan hal yang tidak baik, namun bila dalam keadaan tertentu berbohong membawa kemaslahatan syar'i yang lebih besar dari mudharatnya, maka hal tersebut menjadi diperbolehkan. Sebagaimana dalam tiga kondisi ini, yaitu
1. Saat berada di medan perang
Dalam hal ini perang yang dimaksud adalah berjihad membela kebenaran. Saat dalam peperangan kita harus menggunakan strategi untuk mengalahkan musuh. Sehingga kita harus bisa membuat tipu muslihat agar musuh terkecoh dan dapat dikalahkan. Dengan demikian, dalam peperangan tipu daya menjadi diperbolehkan asalkan bertujuan untuk membela kebenaran agama.
Sebagaimana disebutkan dari Jbair bin Abdillah Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Perang adalah tipu daya." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Berbohong untuk menyenangkan pasangan
Dalam hal ini berbohong antara suami dan istri yang dibenarkan adalah yang bertujuan untuk menambah kemesraan antar pasangan, menunjukkan rasa cinta dan kasih, sehingga tercipta kerukunan dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Selain itu dapat menyebabkan masing-masing pasangan menjadi lebih senang dan tenang saat bersama-sama. Dengan demikian terjalin keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang antara suami istri.
Namun hal yang perlu diperhatikan adalah jika berbohong untuk meninggalkan kewajiban, mengambil hal istri atau suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya. Maka hal tersebut merupakan hal yang sangat dilarang dan bisa mendatangkan murka Allah SWT.
Sebagaimana disebutkann bahwa �Ulama sepakat bahwa yang dimaksud bohong antar-suami istri adalah bohong yang tidak menggugurkan kewajiban atau mengambil sesuatu yang bukan haknya.� (Fathul Bari, 5:300)
3. Berbohong untuk mendamaikan dua orang yang sedang bertengkar
Apabila terdapat dua orang yang sedang bertengkar, maka kita wajib untuk mendamaikan keduanya. Sebab Islam sangat menyukai perdamaian. Sehingga jika terjadi perkelahian, dan menimbulkan perpecahan maka hal tersebut bisa mendatangkan murka Allah SWT.
Oleh sebab itu, sebagai umat Muslim kita harus bisa mendamaikan orang yang berselisih meskipun harus berbohong. Sebagaimana dijelaskan dari Ummu Kultsum binti Uqbah Ra bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
�Bukanlah disebut pembohong orang yang menyelesaikan perselisihan di antara manusia dengan cara dia menyampaikan hal-hal yang baik atau dia berkata hal-hal yang baik�. (HR. Al-Bukhari no. 2692 dan Muslim no. 2605)
Dengan demikian meskipun apa yang disampaikan atau yang dikatakan merupakan sesuatu yang bohong dan tidak benar, namun jika diucapkan dengan tujuan agar tercipta perdamaian diantara kedua belah pihak, maka hal tersebut menjadi diperbolehkan dan diharuskan. Sehingga kedua pihak yang bertengkar bisa berdamai kembali.
Demikianlah ulasan mengenai 3 kebohongan yang diharuskan di dalam Islam. Meski demikian buka berarti kita bisa berbohong dalam segala hal. Sebab hal tersebut hanya berlaku pada situasi dan kondisi tertentu. Sehingga jika diluar hal tersebut, maka kebohongan yang dilakukan akan dicatat sebagai sebuah dosa. Semoga bermanfaat.
Post a Comment