Mayoritas umat muslim tentu tahu bahwa Kabah berbentuk seperti kubus. Namun tak semua tahu bagaimana sejarahnya dan alasan yang melatarbelakangi hingga Kabah dibangun menyerupai kubus.
Dilansir dari Muslimmatters.org, sebenarnya Kabah tidak pernah direncanakan untuk dibangun seperti sebuah kubus. Dimensi asli bangunan ini sebenarnya adalah semi melingkar karena mencakup juga bangunan Hijr Ismail.
Ketika Kabah dibangun kembali beberapa tahun sebelum Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, kaum Quraisy sepakat untuk menyelesaikan proses pembangunan dengan uang halal.
Tidak menggunakan uang hasil berjudi, penjarahan, prostitusi, riba dan lain-lain, seperti yang mereka lakukan saat masa Jahiliyah. Namun uang yang dikumpulkan tak cukup untuk membangun Kabah sesuai bentuk dan ukuran aslinya.
Kemudian mereka membuat Kabah dengan versi yang lebih kecil dan menempatkan dinding batu bata untuk menandai keberadaan Hijr Ismail. Menjelang akhir hidupnya, Nabi Muhammad SAW berencana untuk membangun kembali Kabah sesuai bentuk aslinya di masa Nabi Ibrahim. Namun Nabi Muhammad wafat sebelum bisa memenuhi keinginannya itu.
Bentuk Kabah tetap bertahan seperti yang terakhir kali dilihat oleh Rasulullah hingga akhirnya pada masa Khalifah Abdullah bin Zubair, Kabah kembali direnovasi dan dikembalikan ke pondasi-pondasi asli Nabi Ibrahim AS. Pembangunan ini dilakukan untuk mewujudkan apa yang diidamkan oleh Rasulullah SAW.
Zubair memperluas Kabah setelah sebelumnya dikurangi oleh Kaum Quraisy sepanjang 6 hasta. Dia membuat dua pintu untuk Kabah, satu di arah barat dan satu lagi di timur. Zubair juga menambah ketinggian Kabah hingga 27 hasta.
Post a Comment