Ibu kandung Irmawaty alias Irma Bule, Encum (52), tak kuasa menahan haru saat mengenang kematian anaknya yang begitu tragis karena dipatuk ular saat menggelar pentas pada Minggu 3 April lalu dalam sebuah hajatan di Kabupaten Karawang. Dia mempertanyakan ular kobra yang dijadikan 'rekan' pentas pada malam itu.
Menurut ibu yang akrab disapa Amih ini, anaknya selalu manggung dengan menggunakan ular jenis sanca milik Pak Suki warga Cilamaya, Kabupaten Karawang. Namun pada saat kejadian, Irma yang sehari-hari dipanggil Eneng olehnya ini
pentas dengan menggunakan ular yang baru pertama kali dipegangnya.
"Kalau punyak Pak Suki itu walau pun sudah jinak tetap ada seperti ritualnya dulu. Bahkan mulut ular itu pake lakban biar aman. Satu lakban itu bisa habis semua biar nggak bisa buka mulut ularnya," jelas Amih pada detikcom di kediamannya, Selasa (5/4/2016).
Namun saat pentas pada Minggu petang lalu, ular yang mematuk Eneng disediakan oleh pihak panitia. Berbeda dengan ular sanca yang tidak berbisa, ular yang disediakan panitia adalah jenis king cobra yang dikenal sangat beracun.
"Eneng itu mungkin tidak tahu kalau ular itu beracun. Dia hanya disuruh manggung pakai ular itu, dan ularnya tidak pakai lakban," sesalnya.
Alhasil, saat lagu kedua usai, tragedi mematikan pun menimpa Eneng yang tidak sengaja menginjak bagian ekor ular. Sang ular pun berbalik arah dan menggigit Irma. Tak berselang lama Irma pun dinyatakan meninggal dunia pada Senin 4 April sekira pukul 1.00 WIB dinihari.
Jenazah Irma sudah dimakamkan sejak Senin (4/4) di TPU Kampung Ciwareng. Sang suami masih dimintai keterangan oleh polisi. Irma memiliki anak tiga dan seorang suami. Irma di keluarga adalah anak kedua dari dua bersaudara.
Menurut ibunda, Irma sudah menyanyi dangdut sejak lulus SMP. Namun, dia baru bernyanyi menggunakan ular sejak tiga tahun lalu.
(mad/mad)
Post a Comment