Perang. Dimanapun ia terjadi selalu menimbulkan duka dan penderitaan. Dunia dipenuhi sejarah perang berdarah baik antara suku maupun perang antara negara. Di wilayah Asia Tenggara, bukan hanya Indonesia yang pernah menjadi medan perang. Namun nama Vietnam akan sulit dihapuskan dari catatan sejarah perang-perang dunia.
Bukan hanya banyaknya korban jiwa dari warga sipil, perang Vietman turut menyeret pecah konflik politik antara negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Rusia (dulu Uni Soviet). Jutaan orang harus diungsikan. Ratusan ribu bayi menjadi anak terlantar. Perang memang tidak pernah bisa meninggalkan hal baik apapun selain penderitaan.
Beruntung perang itu kini telah usai dan Vietnam mulai tumbuh menjadi negara yang perkasa. Mereka belajar dari sejarah mereka sendiri dimana konflik besar haruslah dihindari. Belajar sejarah kelam itu bisa dikenang dengan melihat dokumentasi fotografi semasa perang berlangsung. Dari sanalah mereka belajar bahwa perdamaian adalah hal utama. Kita pun bisa belajar seperti mereka.
Mereka sengaja menutup wajah mereka untuk menghindari introgasi dari pihak militer ketika menyusuri hutan Nam Can.
Uji fisik dalam proses perekrutan prajurit di Haipong. Jumlah populasi laki-laki tumbuh pesat sejak perang usai dari 3.5000 jiwa menjadi 500 ribu jiwa pada 1973
Wanita berusia 24 tahun yang sedang bertugas jaga. Menurut si fotografer selama perang berlangsung kamu akan dengan mudah menemui wanita memegang senjata seperti ini.
Para nelayan wanita sedang sibuk mencari ikan di sungai. Mereka harus tetap makan meski perang sedang berlangsung.
Tampak anggota milisi Vietnam sedang membongkar pesawat AS yang jatuh di area persawahan.
Perbatasan Vietnam-Kamboja yang dipasangi jebakan bambu tajam karena sangat rawan disusupi.
Saat tentara Vietnam dan musuh saling bertemu face to face.
Pekerja sedang bersiap memperbaiki jembatan Ham Rong yang hancur karena bom. Tampak mereka sedang breafing sebelum pekerjaan dimulai.
Gerilyawan Kamboja atau yang dikenal dengan Danh Son Huol sedang menandu korban bom pesawat AS untuk dibawa ke rumah sakit darurat di tengah-tengah hutan dan rawa.
Sepatu dan seragam yang ditinggalkan oleh tentara ARVN di pinggiran jalan Saigon. Para prajurit sengaja melakukannya untuk menutupi identitas mereka sebagai tentara. Setelah lama berperang akhirnya kedamaian datang juga.
Post a Comment