Setelah Jokowi berkuasa, tampaknya para kader PKI semakin berani u gigi untuk tampil di permukaan, padahal sebelumnya mereka melakukan gerakan bawah tanah.
Bahkan salah seorang kader PKI yang juga anak tokoh Gerwani, Shinta Miranda, sampai meluncurkan petisi di Taman Ismail Marzuki (TIM) yang menyerukan penghancuran Monumen Pancasila Lobang Buaya.
�Sekarang PKI sudah berani tampil secara terang-terangan, seperti digelarnya tarian Genjer-Genjer, merebaknya kaos Palu Arit dan sebagainya,� ujar Sekjen FUI, KH Muhammad al Khathath seusai konpres menjelang Simposium dan Apel Akbar anti PKI di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta, Senin (30/5).
Menurut KH Muhamnad al Khathath, untuk menghadapi kekuatan PKI yang didukung rezim di China sekarang ini, Umat Islam bersama TNI dan Polri harus berani unjuk kekuatan, diantaranya melalui Apel Akbar yang akan digelar di Monas pada Jumat (3/6) nanti. �Ini sesuai dengan pengamalan surat Al Anfal ayat 60,� ungkapnya.
Sementara itu salah seorang ahli gerakan Komunisme di Indonesia, Alfian Tanjung, kepada sharia.co.id menjelaskan akan peranan sentral pendiri PRD dan anggota DPR RI Budiman Sujatmiko dalam kebangkitan kembali PKI akhir akhir ini.
�Budiman Sujatmiko sering mengadakan rapat di istana malam hari dengan Teten Masduki. Budiman selalu bagi bagi dana untuk pergerakan PKI sekarang ini,� ungkap Alfian Tanjung. (Abdul Halim)
Post a Comment