Lebih dari satu dekade lalu, pada 24 April 1995, sebuah rumah di 440 North Shore Drive, Fountain City, Wisconsin, Amerika Serikat, dihantam batu raksasa. Uniknya, hingga kini rumah tersebut malah jadi lokasi wisata yang banyak didatangi pengunjung.
Pemilik sebelumnya, Maxine dan Dwight Anderson, terguncang setelah batu seberat 55 ton menghantam kamar tidur mereka. Lantas, mereka menjual rumah dan pindah dalam waktu satu bulan.
Sang pembeli, John Burt yang berprofesi sebagai investor properti melihat peluang dalam bencana itu. Alih-alih merenovasinya, ia malah mengganti nama properti itu jadi "Rock in The House" alias batu di dalam rumah.
Dalam enam bulan pertama, sekitar 12 ribu orang dilaporkan telah mengunjungi lokasi wisata itu. Lempengan batu setinggi lima meter masih terjepit di bagian belakang rumah, lengkap dengan dekorasi dramatis pecahan kayu dan puing-puing di sekelilingnya.
Sebagian besar rumah yang tak ditinggali itu tetap tak tersentuh dan tidak berubah sejak pemilik pertama menjualnya. Ruang tamu, misalnya, tetap didekorasi dengan gaya periode awal 1990-an yang terlihat pada interior dinding dan lantai.
Pengunjung yang datang dikenai biaya dua dolar AS (Rp 27 ribu) untuk bebas melihat-lihat semua ruangan. Sejumlah catatan tulisan tangan menampilkan fakta-fakta mengenai bencana pada tahun 1995 itu.
Ada juga tempelan kliping koran yang menceritakan kisah bencana lain di Fountain City seperti banjir, gempa bumi, dan longsor batu serupa. Rumah yang mudah diketahui karena tulisan plang "Rock in The House" di muka halaman itu telah ditunjuk oleh Dewan Kota Fountain City sebagai objek wisata khusus dan mendapat izin pelestarian sejarah, dilansir dari Amusing Planet, Senin (30/5). ROL
Post a Comment