Wahyu merupakan petunjuk yang Allah SWT berikan kepada para nabi dan rasul-Nya melalui perantaraan malaikat maupun secara langsung. Namun di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa ternyata selain para nabi dan rasul, ada hewan yang juga menerima wahyu dari Allah SWT.
Bahkan ia merupakan satu-satunya hewan yang mendapatkan keistimewaan tersebut. Hanya saja, wahyu yang diterima oleh hewan ini berbeda dengan para nabi dan rasul. Pasalnya hewan ini menerima wahyu berupa ilham.
Dengan demikian, hewan ini mendapatkan bimbingan dan petunjuk istimewa langsung dari Allah SWT. Sehingga meski bertubuh kecil,ia mengemban tugas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Lalu hewan apakah yang dimaksud ?
Dalam surah An-Nahl, ayat 68 Allah SWT Berfirman bahwa, �Dan Rabbmu mengilhamkan kepada lebah: 'Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia."
Dari ayat ini diketahui bahwa ternyata hewan yang menerima wahyu dari Allah SWT adalah lebah. Dalam penciptaannya, Allah SWT memberikan ilham berupa bimbingan dan petunjuk istimewa. Ia diperintahkan untuk membuat sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.
Kemudian Allah SWT juga menunjukkan kemudahan bagi lebah yang menuju padang rumput dan kembali ke sarangnya. Hal ini dibuktikan dengan sejauh apapin lebah mencari makanannya, namun ia tetap bisa kembali ke sarangnya tanpa tersesat.
Bahkan Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di berkata bahwa, "Pada penciptaan lebah yang kecil ini, Allah memberikan ilham berupa bimbingan yang ajaib. Allah memberi kemudahan bagi lebah untuk menuju padang rumput dan taman kemudian kembali ke rumah mereka yang telah mereka rancang demikian bagusnya dengan petunjuk Allah.�
Hewan kecil ini mengemban tugas yang penting sebagai perantara terciptanya obat dari segala obat, dan sebaik-baiknya makanan yaitu madu. Berawal dari sari madu atau nektar yang disimpan di dalam perutnya untuk dicampurkan dengan cairan khusus yang dikeluarkan oleh perut lebah sehingga menghasilkan madu.
Perut yang digunakan lebah untuk proses pencampuran ini dinamakan perut madu. Perut ini terpisah dari perut yang lazim di dalam sistem pencernaan. Sehingga pendapat yang mengatakan bahwa madu merupakan kotoran lebah adalah pendapat yang salah dan keliru.
Meski bertubuh kecil, namun lebah memiliki manfaat yang sangat besar. Mulai dari madu yang bisa dimanfaatkan sebagai pengobatan, sebagaimana dijelaskan dalam surah An-Nahl ayat 69 bahwa, "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan."
Selain itu lebah membantu keseimbangan alam dengan cara membantu penyerbukan. Bahkan lebah merupakan satu-satunya serangga yang dalam menjalankan tugasnya tidak menimbulkan akibat fatal yang merugikan tanaman. Berbeda halnya dengan kupu-kupu misalnya. Sekalipun kupu-kupu juga merupakan serangga yang membantu penyerbukan, namun ia menuntut balas jasa yang terlalu mahal. Sebab ratusan butir telurnya menempel pada daun, kemudian menetas menjadi ulat yang rakus mengunyah tanaman.
Oleh sebab itu, lebah merupakan serangga penyerbuk tanaman yang paling penting di alam dibandingkan angin, air dan serangga lainnya. Bahkan banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa terdapat kenaikan produksi jika sejumlah koloni lebah diletakkan disekitar lokasi tanaman. Sehingga terdapat simbolis mutualisme antara lebah dan bunga tanaman,dimana lebah mendapatkan nektar dan polen dari bunga, sementara bunga dibantu penyerbukannya oleh lebah.
Disamping itu, lebah membangun sarangnya dengan cara yang luar biasa. Ia membuat sel-sel tempat menyimpan madu dalam bentuk heksagoneal. Bentuk ini merupakan yang paling optimal dengan bahan pembuatan sarang yang minimal.
Selain itu lebah membangun sarangnya dengan cara yang unik, dimana mereka membangun sarangnya dari berbagai sudut untuk kemudian bertemu di tengah. Hal inilah yang menyebabkan sarang lebah terlihat begitu rumit dan rapi, seakan dalam pembuatannya memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit.
Mengapa hal ini bisa dilakukan lebah ? Padahal ia hanya hewan, makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak berakal. Hal ini merupakan salah satu fenomena yang menunjukkan bahwa lebah mendapatkan ilham dari Allah SWT untuk membangun sarangnya sekaligus membuktikan bahwa perintah Allah diberikan bersamaan dengan kemampuan makhluknya untuk mengerjakan perintah tersebut.
Bukan hanya itu saja, lebah juga mampu mengatur suhu dan kelembapan sarangnya. Para lebah akan berkumpul di sarang lebah pada saat suhu udara panas dengan mengepak-ngepakkan sayapnya, seakan 'mengipasi' sarangnya untuk menjada suhu dan kelembapan sel-sel penyimpanan demi menjaga kualitas madu.
Lebah selalu menjaga sarangnya dari zat-zat asing. Mereka akan menempatkan 'penjaga' di pintu sarangnya untuk mengusir zat tersebut. Dan untuk zat asing yang lebih besar, para lebah akan membalsamnya dengan menggunakan getah lebah (propolis).
Demikianlah lebah, hewan yang menerima wahyu dari Allah SWT. Binatang kecil yang memberikan banyak manfaat, apa yang dicerna dan apa yang dikeluarkannya semuanya adalah kebaikan. Sehingga patutlah seorang muslim yang baik dianalogikan seperti seekor lebah. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari seekor lebah.
Post a Comment