Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2014 mengatakan bahwa Indonesia harus berani menghentikan impor sapi. Menurutnya Indonesia tidak usah takut kekurangan pasokan daging karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Jokowi mengklaim swasembada sapi "bukan sesuatu yang sulit". (http://m.tempo.co/read/news/2014/03/29/092566334/jokowi-indonesia-harus-berani-stop-impor-sapi)
Namun, nyatanya saat ini pemerintah jor-joran impor sapi dan daging sapi. Dimana tahun 2015 kuota impor sapi bakalan mencapai 617.000 ekor, dan tahun 2016 sebesar 600.000 ekor.
Dulu, saat Menteri Pertanian Suswono yang dari PKS itu, impor sapi dan daging sapi terus dikurangi dan ditekan turun sehingga dari tahun ke tahun impor menurun. Hal itu untuk kepentingan para peternak lokal.
Berikut arsip berita dari detikcom:
[Kamis, 04/07/2013]
Mentan Suswono: Sejak 3 Tahun Peternak Sapi Menangis karena Impor Daging
Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengungkapkan sejak 3 tahun lalu para peternak sapi lokal menangis karena derasnya impor daging sapi beku. Namun tahun ni peternak lokal dengan gembira karena harga sapi lokal naik terkait pengurangan kuota impor.
"Saat ini peternak sedang happy-happy-nya, bandingkan sejak 3 tahun lalu peternak kita menangis karena importasi yang terlalu besar," ucap Suswono ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Kamis (4/7/2013).
Diakui Suswono harga daging bobot hidup di tingkat peternak saat ini sangat bagus, namun implikasinya konsumen yang kena dampaknya. Saat ini konsumen harus merogoh Rp 95.000 per Kg untuk membeli daging sapi dari sebelumnya Rp 70.000 per Kg.
"Untuk menurunkan harga daging di tingkat konsumen, pemerintah mengeluarkan kebijakan membebaskan impor daging prime cut (jenis daging premium yang biasa digunakan untuk steak), ini juga tidak akan menghantam peternak kita karena daging ini sebagian besar dinikmati kalangan menengah atas dan tidak masuk ke pasar becek/tradisional," ucapnya.
http://finance.detik.com/read/2013/07/04/195719/2293084/4/mentan-suswono-sejak-3-tahun-peternak-sapi-menangis-karena-impor-daging
Berikut garfik Impor Sapi yang mengalami penurunan:
Namun, prestasi menteri PKS ini berakhir tragis. Kasus LHI dengan tudingan mafia sapi, padahal jelas impor sapi malah berkurang.
"Setelah vonis 18 tahun dijalani, saya terkesiap lagi. Inilah hukuman tertinggi untuk koruptor sepanjang ada KPK. LHI dituduh adalah biang mafia daging, dan PKS adalah jaringan mafia daging sapi. Konyolnya, sampai hari ini, mafia daging tak ditemukan," ujar Djoko Edhi S.Abdurrahman, mantan Wasekjen HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), dilansir TeropongSenayan, Rabu (8/6/2016).
"Saya kira sudah jelas sangkaan hakim bahwa LHI adalah mafia daging sapi salah berat. KPK harus mencari mafia daging yang sesungguhnya," tegasnya.
LHI tak lain adalah korban Mafia Sapi.
Jadi, saat impor sapi jor-joran seperti sekarang, siapa MAFIA SAPI nya???
Post a Comment