Umar bin Khattab radhiallahuanhu, keluar rumah di malam yang gelap, lalu Thalhah (salah satu sahabat) melihatnya. Kemudian Umar masuk sebuah rumah, kemudian masuk ke rumah yang lain.
Di pagi harinya, Thalhah pergi ke rumah itu dan ternyata penghuninya adalah seorang perempuan tua, buta dan lumpuh.
Lalu Thalhah bertanya kepada perempuan itu, "Apa yang dilakukan laki-laki yang datang kepadamu itu?" Dia menjawab, "Dia selalu datang ke rumahku sejak hari itu. Dia datang untuk membawa kebutuhanku dan membuang kotoranku."
Thalhah berkata, "Celaka kau wahai Thalhah..! Apakah kamu mencoba menyelidiki kesalahan-kesalahan Umar?"
Thalhah menyesal, ia telah datang menanyakan tentang apa yang dilakukan Umar di rumah-rumah tersebut ketika hari telah larut. Ternyata yang ia dapati adalah sebuah amalan mulia. Hingga Thalhah radhiallahuanhu mencela dirinya sendiri.
Entah sampai kapan Umar selalu datang kepada wanita tua itu, memberi makan, dan membuang kotorannya. Masya Allah�. Ketika itu Umar adalah Khalifah atau Amirul Mukminin.
Penggalan kisah di atas ibarat tamparan di wajah kita. Seorang pemimpin yang melayani rakyatnya sampai pada taraf yang tidak terbayang. Begitulah memang para sahabat, mereka selalu berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.
Lihatlah di sekitar kita wahai saudaraku. Perhatikanlah tetangga kita, jangan sampai ada yang menderita, kelaparan, orang jompo yang tidak punya siapa-siapa, sedang mereka malu meminta bantuan kita.
Ya Ilahi� Ampunilah kami. Segala puji hanya kepada-Mu.
[Kisah Ini terdapat dalam Kitab Hilyatul Auliya, Abu Nuaim Al-Ashahani, Jilid 1. Hal 2018. Pustaka Azzam, 2012.]
Post a Comment