Mungkin pernah ada yang membaca mengenai apa itu Jejak Digital, Menurut Wikipedia, Digital Footprint adalah rekaman interaksi kamu dengan dunia digital dan data yang tertinggal tersebut dapat dieksploitasi.
Menariknya, Jejak Digital dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana pemimpin di negeri ini, bicara soal janji namun akhirnya tak terbukti
Ingatkah mengenai gambar diatas; atau Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo menyatakan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) secara tegas akan menolak penambahan utang luar negeri baru apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) di periode 2014-2019. Hal ini tertuang dalam visi misi Jokowi-JK.
Namun yang terjadi saat ini? 1 tahun masa pemerintahan Jokowi JK sudah melakukan pinjaman/utang setara dengan utang yang dilakukan oleh pemerintahan Soeharto 32 tahun bahkan dua kali lebih besar atau senilai 4.234 Triliun
Itu baru masa 1 (satu) tahun periode kepemerintahan Jokowi JK, Lantasbagaimana dengan 5 tahun kepemimpinan
Sementara apakah kita semua ingat akan jejak digital yang ditinggalkan diatas; visi misi Jokowi JK, yang menolak utang luar negeri jika pimpin RI
Selanjutnya adalah terkait kebijakan impor pangan; tengoklah jejak digital yang telah ditinggalkan oleh Jokowi JK ini
Entahlah kalau semua jejak digital yang telah ditinggalkan diungkapkan semua, apakah kita sadar ternyata hampir semua yang dulu pernah dijanjikan dan di kampanyekan seolah hanya menjadi pepesan kosong semata
Utang dilakukan dengan begitu derasnya, ibarat membuka keran kekuasaan; begitu pula kebijakan impor yang kini menjadi kebijakan yang harus dilakukan demi menjaga citra kepemimpinan
Pemerintahan Jokowi JK kini menjadi pemerintahan penuh utang, pengambil kebijkaan impor pangan paling depan dan sebagai nya; yang mungkin tak akan terlupakan telah menjadi catatan bagi kita semua
Semua kini seolah menjadi ironi, kepemimpinan hanya janji belaka, yang membutuhkan dukungan dengan menjual janji janji angin surga semata, tapi ketika telah dipilih malah menunjukkan sifat aslinya
Jejak digital memang kejam, karena seolah mengembalikan diri melintasi waktu ke belakang, hingga akhirnya ikutan malu; ternyata kita memiliki pemimpin yang tidak bisa bekerja sesuai janjinya
(Adityawarman @aditnamasaya)
Post a Comment