Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan merupakan masa-masa emas untuk mendulang pahala dan ampunan Allah SWT. Selain itu terdapat banyak keistimewaan luar biasa yang Allah Ta'ala berikan kepada hamba-Nya di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Salah satunya adalah adanya satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yang kita kenal dengan malam Lailatul Qadar. Pada malam Lailatul Qadar, satu amalan shalih yang dilakukan, lebih baik nilai dan pahalanya di sisi Allah Ta'ala daripada amalan yang dikerjakan selama 1000 bulan.
Akan tetapi untuk mendapatkannya tidaklah mudah. Namun ada sembilan amalan menggoda yang bisa kita lakukan di 10 hari terakhir Ramadhan. Sehingga dengan melakukannya diharapkan bisa menggapai ampunan Allah SWT dan meraih malam lailatul Qadar. Lantas apa saja sembilan amalan menggoda tersebut ?
1. Menjaga shalat lima waktu secara berjamaah di masjid
Amalan pertama yang bisa kita lakukan di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah dengan menjaga shalat lima waktu secara berjamaah di masjid. Sebagimana Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa berwudhu dengan sempurna untuk melaksanakan shalat, kemudian ia berjalan kaki menuju shalat wajib, sehingga ia melaksanakan shalat wajib tersebut bersama masyarakat, atau berjama�ah, atau di masjid, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya.� (HR. Muslim no. 232)
Akan tetapi sebaiknya, hal ini tidak hanya dilakukan selama bulan Ramadhan saja namun juga dalam hari-hari lainnya. Sebab ada banyak keutamaan yang bisa kita peroleh bila melakukan shalat berjamaah dimasjid.
2. Melaksanakan puasa ramadhan
Amalan kedua yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan puasa ramadhan. Hal ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang beriman di bulan Ramadhan. Selain itu setiap amalan yang kita lakukan di bulan ramadhan tanpa diiringi dengan puasa, tentu tidaklah sempurna.
Rasulullah SAW bersabda bahwa, �Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.� (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)
3. Melaksanakan shalat tarawih dan witir
Shalat tarawih merupakan shalat yang hanya dilaksanakan di bulan Ramadhan. Sehingga sudah seharusnya seorang muslim melakukan shalat tarawih dan witir di bulan Ramadhan sebagai pelengkap ibadah puasanya. Bahkan Rasulullah SAW mengatakan bahwa siapa saja yang melakukan shalat tarawih dan witir, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Sebagaimana disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, �Barangsiapa melakukan shalat malam Ramadhan (tarawih dan witir) karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.� (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)
4. Melakukan shalat tarawih daN witir berjamaah di masjid hingga selesai bersama imam
Sangat dianjurkan bagi seorang muslim untuk melaksanakan shalat tarawih dan witir secara berjamaah di masjid hingga selesai dan salam bersama imam. Sehingga bila selama ini kita terbiasa untuk melaksanakn shalat tarawih dan witir dirumah, maka hendaknya merubah kebiasaan tersebut.
Sebagaimana disebutkan dari Abu Dzar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, �Jika seseorang melakukan shalat (tarawih dan witir) bersama imam sampai selesai, niscaya dicatat baginya pahala shalat semalam suntuk.� (HR. Abu Daud no. 1375, Tirmidzi no. 806, An-Nasai no. 1364)
5. Bersungguh-sungguh mengisi waktu malam dan siang dengan memperbanyak ibadah
Dibulan Ramadhan sangat dianjurkan untuk memperbanyak melakukan shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, berdoa, berdzikir, istighfar dan melakukan amal kebaikan lainnya baik di waktu siang maupun malam.
Sebagimana diriwayatkan oleh Aisyah Ra bahwa, "Kebiasaan Rasulullah SAW jika telah datang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah beliau menghidupkan waktu malam [dengan ibadah], membangunkan keluarga [istri-istrinya], bersungguh-sungguh dalam beribadah dan mengencangkan sarungnya.� (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)
6. Memperbanyak sedekah dan infak
Selain itu, dibulan Ramadhan juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dan infak. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sebaik-baiknya sedekah adalah yang dilakukan di bulan Ramadhan.
�Dari Ibnu Abbas ra berkata: �Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan dan saat beliau paling dermawana adalah di bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemui beliau. Malaikat Jibril senantiasa menemui beliau pada setiap malam dalam bulan Ramadhan untuk saling mempelajari al-Qur�an. Pada saat itu Rasulullah lebih dermawan dalam melakukan amal kebajikan melebihi (cepat dan luasnya) hembusan angin.� (HR. Bukhari no. 6 dan Muslim no. 2308)
7. Melakukan I'tikaf
Pada bulan Ramadhan, disunnahkan untuk melakukan i'tikaf selama sepuluh hari terakhir bagi orang-orang yang memiliki kemampuan dan tidak memiliki halangan. Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah Ra bahwa, "Rasulullah SAW selalu melakukan i�tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian para istri beliau melakukan i�tikaf sepeninggal beliau.� (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)
8. Ribath dan jiihad di jalan Allah Ta'ala
Bulan Ramadhan merupakan bulan ribath dan jihad. Sebab banyak peperangan besar dalam sejarah Islam terjadi dibulan suci Ramadahan. Namun dimasa kini berjihad bukan berarti harus ikut serta dalam peperangan. Banyak cara lain yang juga termasuk dalam kategori jihad. Misalnya mencari nafkah untuk keluarga.
Sebuah riwayat hadits dari Abu Sa'id al-Khudri ra disebutkan bahwa, "Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: �Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah (yaitu dalam kondisi berjihad) niscaya Allah akan menjauhkan wajahnya [yaitu dirinya] dari neraka sejauh 70 musim gugur (yaitu 70 tahun).� (HR. Bukhari 2840 dan Muslim no. 1153)
9. Umrah di bulan Ramadhan
Salah satu amalan yang dianjurkan dibulan Ramadhan adalah melaksanakan umrah. Sehingga bagi orang-orang yang memiliki kemampuan baik dari segi finansial dan fisik, alangkah lebih baik bila melakukan umrah di bulan Ramadhan.
Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda bahwa, �Jika datang bulan Ramadhan, maka lakukanlah olehmu umrah, sebab umrah pada bulan tersebut setara (pahalanya) dengan (pahala) haji.� (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256)
Kemudian beliau juga bersabda bahwa, �Sesungguhnya (pahala) umrah di bulan suci Ramadhan itu setara dengan pahala haji atau haji bersamaku.� (HR. Bukhari no. 1863 dan Muslim no. 1256)
Post a Comment