Tidak bisa dipungkiri bahwa iman seorang manusia kadang naik dan turun. Sehingga ketika iman sedang melemah, maka dengan mudahnya setan akan menggoda serta menjerumuskan dalam kemaksiatan.
Dalam kondisi inilah seseorang bisa sangat jauh dari Tuhan. Bahkan kehidupan yang dipikirkannya hanyalah kehidupan dunia tanpa sedikitpun mengingat kehidupan akhirat. Akan tetapi, Allah SWT Maha Mengetahui hamba-hamba-Nya.
Apabila Ia berkehendak, maka akan sangat mudah bagi-Nya untuk membolak-balikkan hati manusia. Bahkan di dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah menjelaskan tentang golongan orang yang mendapatkan petunjuk. Hal ini merupakan kenikmatan yang terbesar. Sebab mereka akan mendapatkan keridhaan-Nya baik di dunia dan juga di akhirat. Siapa sajakah golongan tersebut ?
1. Golongan para nabi dan rasul Allah SWT
Golongan pertama yang mendapatkan petunjuk adalah golongan para nabi dan rasul Allah. Mereka memperoleh petunjuk dari Allah SWT untuk membawa umatnya menuju jalan kebenaran. Bahkan tidak jarang diantara petunjuk-petunjuk yang Allah SWT berada di luar nalar manusia.
Dalam surah Al-Hajj ayat 52, Allah SWT berfirman bahwa, �Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak pula seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.�
2. Golongan orang yang tidak ragu beriman kepada Allah SWT
Golongan kedua yang akan mendapatkan petunjuk adalah mereka yang tidak pernah merasa ragu untuk beriman kepada Allah SWT. Bahkan mereka ikhlas dalam berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah SWT.
Golongan orang seperti ini, tidak akan mudah terhasut dalam rayuan setan. Sebab mereka yakin akan janji Allah SWT bagi orang-orang yang beriman. Dalam surah Al-Hujurat ayat 15, Allah SWT berfirman bahwa,�Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.�
3. Orang yang mati syahid karena menegakkan agama Allah
Golongan orang yang mendapatkan petunjuk selanjutnya adalah orang-orang yang mati syahid karena menegakkan agama Allah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 169-171 bahwa,
�Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman .�
4. Orang yang melakukan amal shaleh karena keimanannya
Selanjutnya golongan orang yang mendapatkan petunjuk adalah orang-orang yang melakukan amalan shaleh karena didorong oleh keimanan yang mereka miliki, serta menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Dalam kondisi apapun, mereka akan senantiasa melakukan amalan shaleh. Sehingga kelak di akhirat, mereka akan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang shaleh. Sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Ankabut ayat 9 bahwa,
�Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh.�
Kemudian, Allah SWT juga berfirman bahwa, �Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebaikan. Mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.� (QS. Ali-Imran: ayat 114).
5. Orang yang menaati petunjuk Allah SWT
Golongan terakhir yang mendapatkan petunjuk adalah orang-orang yang senantiasa menaati petunjuk Allah SWT. Sehingga ketika sedang ditimpa oleh suatu musibah, maka hal tersebut tidak akan menggoyahkan keimanan mereka. Sebab mereka menyadari bahwa musibah, merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT terhadap hamba-Nya. Kelak di akhirat mereka akan termasuk dalam golongan orang-orang yang memperoleh kenikmatan.
Sebagaimana firman Allah SWT, �Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka, dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apa pun), dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.� (QS. Al-Mukminun: ayat 57-61).
Post a Comment