http://ift.tt/2bGaQqj
POSMETRO INFO - Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Pareira menyebut calon petahana Gubernur DKI Jakarta sedang berupaya mengacak-acak internal kader partainya. Hal tersebut tampak pada berbagai manuver yang tengah dilakukannya untuk memperoleh dukungan dari partai berlambang banteng ini.
Upaya tersebut dikatakan Andreas terlihat saat Ahok memainkan cerita bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah merestui dirinya untuk maju di Pilkada DKI. Bahkan Ahok dengan tegas menyatakan bahwa Megawati lebih condong mendukung calon petahana.
Tidak lama berselang hal itu dikatakan Andreas dibantah kembali oleh Ahok sendiri yang mengatakan pertemuan dengan ketua umum untuk meminta Djarot Saiful Hidayat untuk menjadi pasangannya di pesta demokrasi rakyat Jakarta kali ini.
�Pola yang dipakai Ahok mengadu domba. Memecah belah antara kader dengan kader. Bahkan, Ahok dengan licik mencoba mengadu domba antara Djarot dengan partainya PDIP dengan berlindung di balik ceritanya tentang dukungan dari Ketum PDIP,� kata Andreas pada pesan elektroniknya, Sabtu (20/8/2016) malam.
Terlebih, sambung dia, Ahok belum lama menyebarkan sikap sesumbarnya yang tidak membutuhkan partai politik atau pun PDIP untuk memenangkan Pilkada DKI.
�Ahok lebih melihat parpol hanya sebagai kuda tunggangannya utk mencapai tujuan. Untuk berkuasa di DKI,� ucapnya.
Karena itu Andreas dengan gamblang menyebutkan, bahwa cara berpikir Ahok beserta pendukungnya sangat pragmatis dengan menghalalkan segala cara untuk kembali bertahta. Sehingga tidak heran bila mantan Bupati Belitung Timur ini kerap lompat partai.
�Setelah berkuasa dan dirasakan tidak ada manfaatnya lagi maka dengan mudahnya Ahok akan mencampakan alat yang pernah digunakan untuk meraih kekuasaan. Ini terbukti dalam rekam jejak karir politik Ahok yang loncat dari satu parpol ke parpol yang lain,� kata Andreas. (rn)
Post a Comment