http://ift.tt/2b9fFqq
POSMETRO INFO - Rupanya Ahok sangat sadar dan tahu jika saat ini elektabilitasnya memang turun jauh, walaupun sudah menggunakan survey berbayar untuk menaikkan elektabilitasnya dengan mencantumkan jika namanya tertinggi, tidak juga berpengaruh.
Ahok memerlukan isyu untuk tetap bisa tampil di media-media, bahkan kali ini isyu yang digunakan adalah soal keinginannya untuk bisa mendapatkan PDIP sebagai partai pengusungnya.
Berbagai macam cara dilakukan, bahkan Ahok yang memang terkenal arogan dan semaunya, menganggap jika Megawati bisa ditaklukkan dan pasti mau mendukung dirinya, mulai dari kehadiran Ahok yang tidak diundang dan tanpa sepengetahuan Megawati di acara peluncuran buku tentang kisah perjalanan Megawati di dunia politik, hingga Haul Taufik Kiemas dimana Ahok membiarkan Jokowi pulang sendirian dan Ahok bertahan untuk bisa bertemu Megawati, hingga kisah mobil milik Kepresidenan yang menjadi saksi perjumpaan Ahok, Megawati dan Jokowi menuju acara Rapimnas Golkar beberapa waktu lalu.
Walaupun tidak mendapatkan pernyataan resmi langsung dari PDIP jika sudah resmi di dukung, Ahok bahkan berani mengklaim jika PDIP sudah resmi mendukungnya.
Dan untuk menaikkan elektabilitasnya yang sudah kalah jauh dari Yusril Ihza Mahendra, Tim Ahok memanfaatkan media untuk menanyakan bagaimana perasaan Yusril ketika tahu jika PDIP sudah mendukung Ahok.
Namun Yusril yang juga masuk dalam lima nama yang akan ditentukan oleh megawati, rupanya tidak terjerat dengan pertanyaan tersebut, Yusril bahkan mempersilahkan jika memang demikian yang terjadi, maka sudah kehendak Yang Maha Kuasa.
Namun pernyataan tersebut rupanya dibantah kembali, usai pertemuan berikutnya beberapa kali dengan Megawati, rupanya ucapan klaim jika PDIP sudah di �tangan� (seperti biasanya) kembali dibantah oleh Ahok.
Alasan pertemuan dengan Megawati hanya untuk meminta ijin agar Megawati merelakan dirinya kembali berpasangan dengan Djarot Saefulah Hidayat, yang kini menjadi wakilnya, karena Djarot adalah kader PDIP.
�Djarot ini kayaknya akan menjadi tumbal Ahok lagi,� ujar Bastian P. Simanjuntak, Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo).
Menurut Bastian, Ahok bawa nama Djarot hanya untuk menutupi malunya ketika ternyata Megawati menolak kemauan Ahok untuk membawa PDIP mendukung dirinya. Selain itu Djarot adalah kader PDIP dan paling tidak kader PDIP lainnya akan berusaha untuk memberikan dukungan kepadanya.
Selain alasan tadi, Bastian juga mengatakan jika saat ini banyak pendukung Jokowi justru tidak mendukung Ahok, sementara beberapa anggota tim Djarot banyak yang berasal dari tim Jokowi, dan ini yang ingin ditarik Ahok.
�Ahok sudah hampir colaps, hanya saja kekuatan dari cukong yang masih percaya dan memiliki ketergantungan soal kesamaan mereka, makanya Ahok masih bisa berdiri dan berusaha,� ujar Bastian.
Bahkan dengan dukungan dana dari para cukong, Ahok berani membuat kelompok Jasmev seri II, dan saat ini mereka bahkan sedang mencari anggota Jasmev dengan cara menyebarkan pengumuman untuk merekrut anggota Jasmev II. [pbc]
Post a Comment