http://ift.tt/2byZXH3 Doa adalah harapan dan keinginan dari manusia yang dipanjatkan kepada Tuhan YME. Namun, yang terjadi dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI tahun sidang 2016-2017 di gedung DPR/MPR hari ini cukup membuat heboh khalayak.
Doa penutup yang dibawakan anggota DPR-RI dari Fraksi Gerindra, HR.Muhammad Syafi'i di hadapan Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla dan para menteri serta kepala lembaga negara ini cukup terdengar seperti sindiran. Sebagian orang yang mendengar doa ini menyebutnya sebagai doa politis(flo/jpnn)
Potongan video doa itu diunggah ke laman YouTube.
Berikut ini isi sebagian doa yang dibawakan Syafi�i dengan derai air mata:
�Seperti mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumbuh ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bangsa ini. Wahai Allah, memang semua penjara overcapacity tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti diorganisir ya Allah.
Kami tahu pesan dari sahabat Nabi Nuh bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat tapi karena orang-orang baik belum bersatu atau belum mempunyai kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan yang baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu. Biarlah kehidupan ekonomi kami, Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri.
Tapi hari ini, sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi. Lihatlah Allah. Bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami. ya rabbal alamin. Kehidupan sosial budaya, seperti kami kehilangan jati diri bangsa ini, yang ramah, yang santun, yang saling percaya. kami juga belum tahu bagaimana kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini kalau suatu ketika bangsa lain menyerang bangsa kami. Ya rahman ya rahim tapi kami masih percaya kepadaMu, bahwa kami masih menadahkan tangan kepadamu artinya engkau adalah Tuhan kami, Engkau adalah Allah YME.
Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat. Di mana-mana rakyat digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi.
Di mana-mana rakyat kehilangan pekerjaan Allah di negara ini rakyat ini outsourcing, tidak ada jaminan kehidupan mereka. Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat. Hari ini di Kota Medan di Sumut, 5000 kepala keluarga sengsara dengan perlakuan aparat negara. Allah lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa.
Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan. Allah kalau ada mereka yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. tapi kalau mereka tidak brtaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negara ini Ya Allah..
Post a Comment