http://ift.tt/2b3WTGL
POSMETRO INFO - Jerman bersiap melarang penggunaan burqa (busana yang menutup wajah) bagi perempuan Muslim di negara itu. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, busana burqa bertentantan dengan integrasi di masyarakat Jerman.
Wacana pelarangan burqa muncul dari partai politik pendukung Merkel dan koalisinya. Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, mengatakan burqa atau busana cadar harus dilarang secara parsial di sekolah, universitas, dan saat wanita mengemudi.
Rencana pelarangan burqa ini menyusul masuknya lebih dari 1 juta pengungsi, yang didominasi kaum Muslim dari Suriah, Irak dan Afghanistan.
�Kami dengan suara bulat menolak burqa, itu tidak cocok dengan masyarakat kami yang liberal,� kata de Maiziere kepada stasiun televisi ZDF, Jumat (19/8/2016).
�Kami telah sepakat bahwa kami ingin membuat persyaratan hukum untuk menunjukkan wajah Anda di tempat-tempat di mana perlu untuk berhubungan (dengan) masyarakat kita,� ujarnya.
Sementara itu, Kanselir Angela Merkel mengatakan wanita Muslim harus menyesuaikan diri ketika berintegrasi ke dalam masyarakat Jerman.
�Dari sudut pandang saya, seorang wanita benar-benar tertutup hampir tidak memiliki kesempatan untuk mengintegrasikan dirinya di Jerman,� ujar Merkel.
Merkel yang merupakan Ketua Partai CDU�partai berkuasa di Jerman�menegaskan bahwa burqa bertentangan dengan integrasi. Dia mengatakan, para pemimpin daerah di Jerman akan bertemu untuk membahas pembatasan pemakaian burqa bagi perempuan Muslim. (sn)
Post a Comment