http://ift.tt/2bsf72W
POSMETRO INFO - Dukungan PDIP melalui Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (Djarot) mempunyai kepentingan untuk Pemilu 2019, Pilpres 2019 dan menguasai ibu kota.
�Strateginya Ahok akan berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2019 dan otomatis Djarot yang naik jadi Gubernur DKI Jakarta,� kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Kamis (16/8).
Kata Muslim, PDIP akan mengambik keuntungan dengan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. �Ahok tidak akan bisa main-main dengan kekuatan partai politik khususnya PDIP di DPRD DKI Jakarta maupun DPP PDIP. Kalau Ahok macem-macam bisa dilengserkan,� ungkap Muslim.
Muslim mengatakan, dengan dukungan terhadap Ahok tentunya PDIP akan mendapatkan keuntungan dari proyek reklamasi. �Proyek yang mencapai triliunan ini akan diteruskan dan jika Ahok menjadi gubernur lagi, PDIP pun dapat bagiannya. Hal itu lumrah dalam politik,� jelas Muslim.
Selain itu, PDIP punya rencana menempatkan Tri Rismaharini sebagai Gubernur Jawa Timur.
�Jawa Timur akan dikuasai PDIP. Selama ini PDIP gagal menempatkan kadernya sebagai Gubernur Jawa Timur. Risma akan bersaing dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan peta politik di Jatim pun bisa berubah, tetapi Risma tetap dicalonkan Gubernur Jatim,� papar Muslim.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Syaratnya, Ahok kembali berpasangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
�Bu Mega intinya, ya beliau tetap, saya (maju) dengan Djarot, beliau setuju,� kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/8/2016) malam. [suaranasional]
Post a Comment