http://ift.tt/2bx8bl6
POSMETRO INFO - Joko Widodo dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai berbeda dalam memimpin ibu kota.
Keduanya pernah menjadi gubernur DKI Jakarta.
Hal itu ditegaskan Politikus PDIP Masinton Pasaribu dalam rilis survei 'Mengukur Peluang Paket Cagub-Cawagub DKI Jakarta' di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (21/8/2016).
"Pak Jokowi mengedepankan demokrasi partisipatif. Rakyat diajak ngomong meskipun digusur. Diwongke. Beda dengan ini (Ahok), penggantinya berbalik yang katanya tegas," katanya.
Ia mengingatkan ketegasan pemimpin dalam pembangunan daerah tetap mengedepankan nilai-nilai memanusiakan manusia.
"Disitu kita melihat caranya berbeda dengan Pak Jokowi," tutur Anggota Komisi III DPR itu.
Masinton menuturkan PDIP telah melakukan pendataan terhadap lima wilayah basis pendukung Jokowi-Ahok di Pilkada 2012.
Namun, Masinton tidak menyebutkan lima wilayah di DKI itu.
Hasilnya, hanya satu wilayah yang mendukung tetap Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Satunya lagi anti (Ahok), sampai ada menyatakan Jokowi yes, Ahok no," katanya.
Selain itu, Masinton mengaku PDIP bersyukur masyarakat yang tidak suka dengan calon petahanan bukan karena unsur SARA.
Karena ideologi kami nasionalisme," imbuhnya.
Masinton lalu menuturkan PDIP belum memutuskan dukungan terhadap calon Gubernur DKI Jakarta.
Apalagi, sudah memberikan dukungan terhadap incumbent.
a lalu membandingkan keputusan partai di pilkada daerah lain.
"Dulu Bibit Waluyo (Jawa Tengah) elektabilitas tinggi, tapi apakah mengusung incumbent? Tidak. Fauzi Bowo pada 2012 calon petahanan tinggi, apakah kami dukung incumbent? tidak. Kami memadukan ideologi dengan suara rakyat. Kepemimpinan yang tidak diskriminasi kepada rakyat kecil," katanya. (tn)
HP ANDROID Kamu Memiliki Tampilan Yg Membosankan? : KLIK!! Download Aplikasi 3D Live Wallpaper Parallax Android Gratis
Post a Comment