http://ift.tt/2b1Kbm8
POSMETRO INFO - Doa penutup Sidang Tahunan yang dibacakan oleh anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Muhammad Syafi'i pada Selasa, 16 Agustus 2016, lalu menjadi kontroversi. Alasannya, doa itu dinilai mengandung pesan-pesan politik.
Politikus Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul tak menampiknya. Bahkan, ia mengaku kecolongan.
"Itu doa kecolongan. Yang namanya doa supaya nggak berpolitik itu pakai teks. Doa kan tidak bebas, doa bukan improve itu," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.
Namun, Ruhut tidak heran dengan munculnya doa itu. Dia menghubungkannya dengan Fraksi asal Syafi'i, sebuah partai yang selama ini menjadi oposisi pemerintah.
"Tapi kan kalian tahu partainya apa. Udah tahu partainya apa, dikasih doa itu," ujar Ruhut.
Ruhut menilai doa itu menjadi tidak baik. Ia bahkan menilai harus ada pengusutan siapa yang membuat Syafi'i berdoa tanpa menggunakan teks.
"Saya nggak tahu siapa yang mensortir doa, siapa yang mengizinkan. Itu mesti diusut. Itu kebangetan," kata Ruhut. (vv)
Post a Comment